Rabu, 04 April 2012

SEJARAH DESA MACCILE


Desa Maccile merupakan tiga diantara desa yang ada di Kecamatan Lalabata dan empat puluh empat diantara desa yang ada di Kabupaten Soppeng, yang berdiri pada tahun 1978,[1] setelah dimekarkan dari Desa Lalabata Rilau (sekarang menjadi Kelurahan) dengan luas wilayah 800 KM³ dan dusun pada saat pertama berdiri dua dusun, yaitu Dusun Mallanroe dan Dusun Akkampeng dengan pusat pemerintahan terletak di Dusun Mallanroe, namun dalam perkembangannya sistem pemerintahan beralih pada wilayah Dusun Akkampeng dan berkembang menjadi 3 (tiga) Dusun setelah pemekaran Dusun Talagae dari Dusun Mallanroe.
Maccile di ambil dari salah satu nama kampung yang ada di dusun Mallanroe, merupakan suatu kerajaan kecil pada zaman penjajahan Belanda sampai zaman kemerdekaan yang mempunyai arti 'merembes'[2] dalam artian akan mengalir terus  tanpa henti-hentinya. Sehingga Desa Maccile mampu menunjukkan, menjadi salah satu desa yang menopang program pemerintah pusat dalam pencapaian suasembada pangan nasional, sehingga Kabupaten Soppeng pernah mendapat penghargaan suasembada pangan nasional.
Sejak Desa Maccile menjadi desa yang defenitif, pemerintahan desa sudah 3 (Tiga) kali pergantian pemimpin (Kepala Desa). Kepala desa pertama antara tahun 1978 -1984 Pemerintah Kabupaten Soppeng mempercayakan pada WARDA LATIF sebagai kepala desa untuk membina sistem pemerintahan desa yang ada di Wilayah Desa Maccile. Dan selama pemerintahannya Desa Maccile mampu meningkat menjadi desa pertanian, dengan penghargaan swasembada pangan. Selain itu WARDA LATIF mampu membina masyarakat Desa Maccile dalam penerapan kesehatan masyarakat dengan dibuktikan Desa Maccile mendapat penghargaan Juara 1 tingkat Kabupaten Soppeng dalam pembinaan gerakan gotong royong kebersihan serta dapat mengembangkan sistem pelayanan masyarakat pada masyarakat Desa Maccile dan dapat memacu peningkatan pelayanan pajak bumi dan bangunan pada periodenya.
Setelah berakhirnya masa jabatan kepala desa yang pertama (1984), pertama kalinya diadakan pemilihan kepala desa secara demokratis ala Orde Baru yaitu, LUBER (Lansung, Umum, Bebas, Rahasia). Dan terpilih pada waktu itu adalah DJUWAENI. S (1984-2001). Sejak di perintah oleh kepala desa yang kedua Desa Maccile mulai berkembang terutama dalam peningkatan pembangunan desa. Hal ini dapat dirasakan oleh masyarakat dengan mampunya kepala desa menghadirkan Bantuan Desa (BANDES) sejak tahun 1984-2001, pada pemerintahannya, Desa Maccile mandapatkan bantuan pembangunan desa dalam pengembangan sistem pemerintahan desa yang diberengi dengan didirikannya kantor Desa Maccile sekarang.  Pada tampuk pimpinan DJUWAENI.S, pada tahun 1986-1989 Desa Maccile mendapatkan juara lomba P2WKSS antar Kabupaten Soppeng sehingga Desa Maccile mewakili Kabupaten Soppeng dalam Lomba Desa tingkat Propinsi dan mendapatkan juara 2 pada tahun 1982 dan 1985.[3] Pada Tahun 1993 Desa Maccile meraih juara 2 tingkat Propinsi dalam penyelenggaraan pembangunan dan ketertiban desa/kelurahan[4], selain itu prestasi Desa Maccile selama kepemimpinanya dapat menjadi rengkin pertama dalam memacu pemungutan pajak bumi dan bangunan serta mampu membina masyarakat dalam pengambangan gerakan jumat bersih tingkat dusun dan desa, serta mampu menanamkan sifat kegotong royongan pada masyarakat desa sampai sekarang dikenal dengan “mabbaja sefe”[5]. Dan masih banyak lagi prestasi dan penghargaan yang telah di dapat Desa Maccile selama era kepemimpinannya. 
Pada tahun 2001 masa jabatan kepala desa Maccile pada saat itu berakhir dan tidak dapat kembali dipilih karna adanya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa yang masa jabatan kepala desa 10 tahun atau 2 periode dan tidak dapat dipilih kembali. Maka pemilihan kepala desa pada tahun 2001 diadakan dengan sistem pemilihan LUBER JURDIL (Lansung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil) dan transparansi. Yang terpilih pada saat itu adalah H. SUDIRMAN. A (2001 sampai sekarang) sehingga Desa Maccile dipimpin oleh Kepala Desa yang Ketiga selama lima tahun berikutnya. Pada pemimpinannya (2001-2005) sistem pemerintahan mulai meningkat dengan penerapan sistem keterbukaan dan demokratis. Dengan mampunya membina aparat desa dalam peningkatan pelayanan masyarakat dalam pembangunan desa dan memacu peningkatan pelayanan pajak bumi dan bangunan sebagaimana telah dirintis oleh kepala desa terdahulu. Program pembangunan yang telah dicapai yaitu pada bidang pertanian, tanggal 16 November 2002 Desa Maccile mendapatkan penghargaan tertinggi dari Presiden Republik Indonesia Juara pertama Lomba Gapoktan se-Indonesia.[6] Dan pada tahun 2004 dalam pemerintahannya Desa Maccile menjadi Pilot Projet dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menegah Desa yang disusun dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat desa dalam penentuan prioritas pembangunan desa.
Pada tahun 2005 pemilihan kepala desa diadakan kembali dan H. SUDIRMAN. A terpilih kembali memimpin Desa Maccile untuk yang kedua kalinya sampai sekarang. Sehingga pada tahun 2007 Desa Maccile dari empat desa yang dijadikan desa percontohan tanggap flu burung[7], dan mampu menunjukkan desa yang bersih dengan penghargaan desa bersih se-Kabupaten Soppeng oleh Bupati Soppeng pada tahun 2008.


[2] . Informasi dari tokoh masyarakat (Amir Gole, Usman Beddu, Abu Haerah, A. Abbas)
[3] . Piagam penghargaan oleh Gubernur Sulsel tanggal 17 Agustus 1982 dan 1985
[4] . Piagam penghargaan oleh Gubernur Sulsel tanggal 17 Agustus 1993
[5] . Masyarakat Desa Maccile
[6] . Piagam penghargaan presiden RI tanggal 20 November 2002
[7] . Pelaksanaan Lokakarya Flu Burung Di Desa Maccile tanggal 15 s.d 26 Juni 2007

1 komentar:

  1. saatnya desa maccile go nasional, kalau perlu go internasional, mantap dan maju terus desaku

    BalasHapus